Teknologi Sebagai Landasan Dalam Menerapkan Proses Pendidkan

Pendidikan adalah kunci kemajuan Bangsa ini, namun kunci yang saya bicarakan adalah kunci yang tepat artinya pendidikan dengan system yang baik sajalah yang bisa membuat Bangsa ini menjadi maju dan kalau system yang diterapkan dalam pendidikan tidak sesuai dengan perkembangan technologi atau perkembangan jaman maka saya yakin pendidikan di Negara ini tidak akan berhasil.

Saya pernah mendengar sebuah kata bijak, kira-kira begini bunyinya “ilmu tanpa iman adalah buta dan sebaliknya iman tanpa ilmu adalah lumpuh” ya saya sangat setuju, mungkin pada tahun-tahun 60an kata bijak yang satu ini tidak begitu nyata karena kalau kita melihat sejarah tahun-tahun itu bangsa ini adalah bangsa dengan pelajarnya yang tekun dan benar-benar belajar dengan sungguh-sungguh demi kemajuan bangsanya dan tidak seperti kebanyakan pelajar di tahun-tahun ini yang lebih banyak tampil di berita kriminal, seperti tawuran, narkoba, berkelahi, dan masih banyak lagi (mungkin pelajar yang tekun dan serius belajar lebih banyak dari pada yang jelek, yah itulah pengaruh negatif teknologi seperti media maka kejelekan sedikit saja akan terekspose oleh orang banyak, itulah konsekuensi negatif yang harus diterima dalam perkembangan teknologi). Kembali pada kata pepatah diatas, kenapa para pelajar jaman dahulu banyak yang berhasil, menurut saya karena mereka mendasari ilmu dengan iman, dan mendasari iman dengan ilmu, karena pekerjaan apapun kalau dilandasi dengan iman maka hasilnya akan baik meskipun dalam pelaksanaanya akan menuai kendala-kendala yang terkadang tidak sesuai dengan karakter orang lain.

Tujuan dilaksanakannya pendidikan di Indonesia adalah seperti yang tersirat dalam Undang Undang nomor 2 tahun 1989 sebagai berikut:

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Perkembangan dunia teknologi saat ini sangat pesat, bahkan saya sendiri ditahun-tahun sebelumnya tidak menyangka kalau perkembangan dunia teknologi cips pintar atau central procecing unit (komputer), teknologi informasi dan internet sungguh sangat cepat.

Dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi baik hardware (perangkat keras) atau software (perangkat lunak) diharapkan pendidikan mampu memenuhi tujuan Undang Undang Nomor 2 Tahun 1989. Karena pada dasarnya teknologi yang sebenarnya dikembangkan untuk memecahkan berbagai maslah atau kendala yang dihadapi oleh manusia dengan cara produktif. (Newhouse 2002). Seperti pemecahan masalah didalam dunia pendidikan yang sudah saya singgung diatas banyaknya tawuran antar pelajar, narkoba dan masih banyak lagi, dengan adanya pendidikan teknologi informasi dan komputer saya yakin kalau penerapanya sesuai dengan perkembangan jaman maka akan memenuhi tujuan undang undang pendidikan.

Permasalahan yang dihadapi pelajar kenapa mereka bisa terjerumus pada hal-hal yang negatif karena kurangnya pantauan kedua orang tua dan kebanyakan dampak psikologis dari lingkungannya, pemanfaatan teknologi informasi dan computer sesungguhnya bisa mengatasi kendala tersebut yaitu dengan cara merubah mainset pada pelajar dalam pendidikan yang mengasikkan dan menyenangankan dengan media yang unik yang dibuat dengan memanfaatkan software dan hardware perkembangan teknologi serta dengan memadukan antara psikologi dan dunia komputer sehingga menghasilkan media yang baru untuk membantu proses belajar mengajar.

Perkembangan dunia teknologi informasi dan komputer tidak hanya bisa dimanfaatkan dari satu jenis pendidikan (khusus) namun juga bisa dimanfaatkan secara menyeluruh itulah kenapa ada yang mengatakan Education Best Technologi dengan kata lain bahwa dunia teknologi informasi bisa menunjang jenis pendidikan-pendidikan lainya seperti pengembangan AI kecerdasan buatan, TEKNOLOGI TERAPAN yang menunjang pendidikan lain namun dengan media komputer atau teknologi yang sejenis menjadikan sebuah ilmu yang informatif, menyenangkan dan gampang diolah oleh akal penerimanya.

Namun perlu diketahui juga bahwa perkembangan teknologi informasi sangatlah luas dan tanpa batas, kita bisa melihat apa saja yang kita mau, baik jelek atau baik untuk perkembangan pengetahuan kita, dan terkadang banyak para pelajar di Indonesia yang belum siap melihat konten atau artikel tidak sesuai dengan norma-norma yang beredar di internet, maka dari itu perlu ada batasan-batasan dan arahan-arahan yang terstruktur agar kendala ini bisa teratasi, karena kalau sisitem dalam pendidikan menghiraukan hal ini akibatnya akan fatal dan pelajar yang akan menjadi korban dari kecil kesalahan yang berada pada system pendidikan.

Kebanyakan dari pelajar di Indonesia adalah pengguna internet, mereka memanfaatkan internet untuk mencari artikel, tugas, dan lain sebagainya untuk menunjang sebuah pendidikan yang sedang di jalaninya, pendidikan dalam hal ini adalah Guru, Orang Tua, dan para pemikir perubahan bangsa menuju bangsa yang lebih baik harus ikut andil dalam mengembangkan dan mencari solusi dari kendala-kendala atau permasalahan-permasalahan baik yang bersifat dampak dari perkembangan dunia teknologi informasi dan komputer atau permasalahan-permasalahan lain yang belum terselesaikan, untuk meneliti, mengembangkan, dan menerapkan sebuah ide-ide rasional menjadikan Education Best Technologi yang berlandaskan pada Undang Undang Pendidikan Nasional dan iman sebagai dasar ilmu yang kuat.

Dalam pemecahan  masalah-masalah yang berada didalam dunia pendidikan dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi seperti penelitian yang dulu saya lakukan di SMP N 02 Weleri, Problem dari proses belajar mengajar TIK disana tahun 2008 adalah tidak menunjangnya perangkat komputer untuk perkembangan dunia teknologi terbaru singkatnya ketika didalam buku ajar sudah diajarkan menggunakan system operasi windows vista namun perangkat yang ada masih Pentium II, III, dan yang saya ingat Pentium IV hanya satu akibatnya proses belajar mengajar tidak maksimal karena masih menggunakan sistem operasi windows ME, dari problem tersebut akhirnya saya memanfaatkan penggabungan teknologi cloning fitur yang ada didalam system operasi Linux Edubuntu 5.10 i3  dan  Windows Server 2003 yang saya sebut jaringan diskless kenapa diskless karena komputer user di cloning dari server dan tanpa menggunakan hardisk tujuannya yaitu untuk memaksimalkan komputer yang ada, jadi meskipun spek komputer dibilang jadul namun performa dan isinya tidak kalah dengan komputer baru pada saat itu, jadi proses belajar mengajar tetap maksmal dan sesuai dengan buku ajar yang ada.

Lihat gambar dibawah ini:

Gambar diatas adalah proses belajar mengajar sebelum  Dibangun Jaringan Diskless namun setelah dibangun jaringan, lihat gambar dibawah ini sehingga proses belajar mengajar lancar dan tanpa kendala.

Pembelajaran dengan didasari dengan teknologi menurut saya sangat penting karena saat ini teknologi informasi adalah jendela berbagai ilmu, kita bisa mencari informasi apa saja yang kita butuhkan, dengan system cerdas yang ada di internet kita juga bisa mendapatkan apa saja yang kita butuhkan.  

Selain perangkat yang harus mendukung, media pembelajaran juga harus dipikirkan untuk proses belajar mengajar yang menyenangkan unik dan baru, seperti model pembelajaran yang dulu saya buat untuk membantu proyek akhir teman saja media pembelajaran menggunakan animasi 2 dimensi flash.

 

Menurut saya model pembelajaran seperti ini sudah pas untuk diterapkan, karena dari segi interface (tampilan) dan informasi yang dijabarkan disana sangat jelas dan unik sehingga siswa dalam hal ini sebagai penerima ilmu bisa dngan gampang mengolahnnya.  

Sekian coretan hari ini semoga bermanfaat selebihnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk turut andail dalam mengembangkan pendididikan yang menyenangkan berbasis teknologi.

Disclaimer   I hereby declare that my article entitled < Technologi Sebagai Landasan Dalam Menerapkan Proses Pendidkan> is a work of its own and has not been submitted in any form to any competition or social media posting. Sources of information derived or quoted from published and unpublished works from other authors mentioned in the text. If I am caught doing plagiarism or any other cheating attempt. I am ready for the consequences, as my winning rights are revoked.  Semarang, 3 Mei 2013