Mlaku-mlaku neng gunung Suwing Eh Gunung Sumbing

Mlaku-mlaku neng gunung sumbing bukan suwing

***
Rabu23 juni
seorang sahabat datang kerumah saia rosid namanya waktu itu aku baru pulang dari sukorejo mencari kios untuk usaha saia disana, sore jam 02 PM wib rosid mengajak saia daki ke gunung sumbing pada hari jum'at tanggal 25 juni 2010, dengan nada sedikit menolak tapi hati rasa ingin kesana berbelit-belit jawaban karena saia belum pernah daki kecuali hari itu tahun baru 2004 di medini bawah ungaran.

***
Malam jum'at ada rapat dirumahnya rosid namun saia tidak datang karena kesibukan yang kucari datang. jam 9 malam akhirnya saia kerumahnya dengan nada kecewa akhirnya pendakian diundur hari jum'at yang akan datang dikarenakan cuaca sedang tidak mendukung.

***
Tiba hari itu kamis 8 juli 2010 Rosid datang lagi kerumahku menanyakan kesiapanku waktu itu aku masih berkemas barang2ku untuk dibawa ke kios dan sedikit waktu dirumah, duduk sebentar sembari ngobrol sambil satu batang clas mild diakhiri dengan mengambil tas gunung di rumah rosid.

Jum'at pagi tak ada persiapan karena saia baru pertama ingin daki hanya pakaian dan satu dus sarimi pesanan rosid untuk kru. jam 03.00 aku menunggu kru di kios saia terminal sukorejo menunggu hujan dan akhirnya tiba jam 06.00 packing sebentar dan menuju basecame sumbing berhenti di bunderan sukorejo menikmati nasi kucing dengan nasi keras ndak enak dimakan namun karena perut sedikit keroncongan akhirnya nasi keras itu habis juga hanya sisa bungkusnya saja.
sampai di pintu masuk desa garung, terdapat palang besi bertuliskan “base camp sumbing 500meter”, sindoro terlihat gelap karena hari semakin malam, sedang sumbing berkabut. gunung kembar ini tidak pernah kompak agaknya. tim melakukan plotting, ngobrol-ngobrol ma temen-temen, cari info, ngopi, ngerokok, tidur

hawa nan dingin membuatku gatal dan kulit bengkak-bengkak aku juga tidak tau penyebabnya salah satu temen dari unisula kedokteran memeriksaku sembari berkata ( wah ki urung adus ===Teganya dirimu kisanak )


Inilah wajah-wajah yang barusan makan nasi kucing kecuali anak empat yang dari undip.

jam 5 pagi, sholat di masjid dengan air yang dingin, jam 7 mandi dan packing ngobrol di base camp sumbing sambil nungguin aji beli nasi bungkus di warung dekat pasar yang katanya murah, memang benar nasi telor sama tempe goreng ditambah teh hangat hanya lima ribu rupiah saja dan sekalian ngurus perijinan. kondisi basecamp sangat menyenangkan, luas, bersih, rapi. di depan base camp, ada tulisan besar, “Base Camp Gunung Sumbing”. setiap pendaki yang ingin melakukan pendakian harus melapor di sini. Alhamdulillah bengkak ku sudah sembuh. . . . .

Foto-foto sebentar sedikit narsis seperti pemain bola yang ingin bermain di lapangan hijau sambil membawa tas gunung masing-masing, meskipun keberangkatan belum akan dimulai.




Ini lagi setipen chow kata temen2 narsisnya minta ampiyun ....


Alamat base camp: kepala dusun garung, desa butuh, kecamatan kalikajar, kabupaten wonosobo.
jam 07,00, tim memulai pendakian. tim memutuskan lewat jalur baru, dari base camp jalan lurus terus, menyusuri kampung, ikuti plang, tiba di pertigaan belok kanan. nanti akan bertemu jembatan, lewat jembatan pertama, tapi jembatan kedua jangan dilewati, ambil jalan di sebelah kiri jembatan. setelah itu bertemu pertigaan, ambil lurus, ambil jalan yang sebelah kiri maksudnya. Bingung rak ....?

Untuk lebih jelas melihat gambar diatas klik view image

Perjalanan sangat lancar mendekati pedesaan bertemu empat temen dari undip dan melakukan perjalanan bersama.
mulai masuk ladang, jalan langsung nanjak abis….vegetasi ladang terbuka, Tapi tidak licin karena tak ada hujan. sampai pos 1, bosweissen. nampak air terjun di sebelah kiri, indah sekali tralala..trilili.. air terjunnya kering wkakwakwkakwkakwkaw
keadaan masih lancar, jalur mulai menyempit, penuh semak, namun cukup jelas, tidak banyak persimpangan.
Sampai pos 2 tim mulai beristirahat dan memasak sarimi dengan penutup sepotong apel, yang sholat mempersiapkan sholat yang tidak menunggu yang sholat.
Setelah pos 2, jalur mulai menggila..tanjakan tanpa toleransi, jalur yang licin dan berbatu, dan hari yang mulai gelap. Beberapa orang anggota tim sempat terpeleset dan terperosok, termasuk saia.


Hari mulai gelap di bawah batu kotak salah satu dari tim mendadak sakit pertolongan sangat dibutuhkan saat itu tidur di jalan yang terjal nan suram dengan angin yang besar dan dingin, ketakutan itu mulai tampak pada wajah saia yang baru pertama kali mendaki tangan mulai bergetar dan angin yang mulai membesar dibawalah manusia yang sakit itu ke tenda yang baru saja didirikan persis di jalan bonus setelah pasar batu. tim terpecah menjadi dua 5 anak di batu kotak dan 10 anak berhenti disitu manjaga temen yang sakit.
Melihat kondisi yang ada, tim yang saia ikuti memutuskan untuk berhenti disitu, dan membuka tenda, alias ngecamp, di sebuah tempat yang cukup terbuka dan berangin, bukan tempat yang ideal untuk bermalam sepertinya. sedangkan tim satu ngecam di batu kotak.
Angin sangat besar disertai dingin yang menusuk tulang dan tenda yang harus cepat berdiri setelah tenda berdiri kami bertiga langsung masuk dan memakai pakaian yang ada meskipun 5 sekaligus ditambah sarung mmmmmmmm dingin banget.
jam 01 angin belum juga reda di dalam tenda terlihat sebuah kilat terbangun dari tidur yang tak nyenyak kami kira akan turun hujan dan bergegas membuka jendela tenda ternyata rembulan bersinar terang dan bintang-bintang bertebaran kami melanjutkan tidur kembali.
kata orang, setelah angin reda, langit akan mempertontonkan pertunjukkan terbaiknya. dan benar saja, malam itu jam 03.00 langit jadi sedemikian indahnya, jutaan bintang, bulan yang bercincin, dipadukan dengan cahaya lampu kota wonosobo, salam satu malam terindah yang pernah saia temui. tim masih bercanda ria dengan kentutnya yang besar atau dengan hangatnya pegangan anunya sendiri2, ketawa-ketiwi, saling membantu membuat air hangat, hahaha..senangnya rasa hati..damainya malam ini..indahnya persahabatan ini.. setelah api mulai padam kami melanjutkan tidur kembali saat itu kembali tidurku yang tak nyenyak terbangun aku melihat keatas tenda ada sedikit sinar setelah keluar masya allaaaaaaah keindahan allah di perlihatkan lagi sunrise di bawah batu kotak.


Aku mengira allah tidak akan memperlihatkan keindahannya kepadaku hari itu dan ternyata aku salah justru keindahan itu ada di setiap keliling gunung sumbing.
Mentari mulai beranjak ke atas kabut mulai turun namun hanya sebentar, tim mulai berkumpul kembali hati menjadi senang karena sudah tidak ada yang sakit.

Inilah peci kaji gunung sindoro kata orang negeri diatas awan "emang ada ya ...?"




Setelah tim pada kumpul kami packing dan mulai turun.


Dua sejoli Sindoro dilihat dari sumbing











Share this article :
+
Apakah Anda menyukai postingan ini? Silahkan share dengan klik di sini
encun

Saya hanyalah orang biasa yang menyukai blogging dan mencoba berbagi pengalaman dengan yang lain tentang blogging dan SEO. Semoga bisa bermanfaat.

Follow me on: Facebook | Twitter | Google+
×
Previous
Next Post »
0 Blogger Comment
Facebook Comments
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar
Copyright © 2013. Ahmad Roqib Blog - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger