Peran Pengguna Jejaring Sosial Menanggapi Pesta Politik atau PoliticaWave di Jakarta dan Indonesia

Pertumbuhan pengguna jejaring sosial Indonesia menempati angka empat besar didunia (sumber : http://salingsilang.com/baca/terbesar-kedua-di-dunia-pertumbuhan-pengguna-jejaring-sosial-ndonesia ) hal ini menjadi penting ketika perkembangan alam demokrasi politik dan PoliticaWave di Indonesia sedang gencar-gencarnya dibicarakan.  Pemilihan presiden,gubernur,walikota,dan bupati kini dipilih langsung oleh rakyat sejak tahun 2009 dalam hal ini jejaring sosial menjadi salah satu modal dalam mensosialisasikan misi calon pemimpin di indonesia.

Dalam pemilihan gubernur yang akan datang diharapkan jakarta mampu menjadi contoh oleh daerah-daerah lain karena jakarta adalah ibu kota Indonesia. Melihat sosok jakarta saat ini, banyak blog atau status di jejaring sosial yang menulis dan memberitakan mengenai baik dan buruknya jakarta, sehingga hal yang sedetail apapun bisa diketahui oleh orang luas yang memantau perkembangan ibu kota Indonesia, karena hal ini tentu saja menjadi acuan daerah-daerah lain.
Peran para bloger dan pengguna jejaring sosial sangat diharapkan mampu sedikit-demi sedikit merubah keburukan-keburukan yang ada di indonesia dengan kritik dan saran yang membangun. Dan jangan malah saling menghujat sana sini karena perseteruan politik, karena hal itu hanya akan menurunkan citra bangsa dimata dunia.

Perkembangan teknologi digital seharusnya memasukkan unsur budaya bangsa dalam berdemokrasi hal ini akan lebih arif dan bijak sana karena sejatinya bangsa indonesia adalah bangsa yang berbudaya maka dari itu dalam setiap moment apapun seharusnya kita memasukkan unsur budaya, seperti contoh apabila dalam berdemo kita memasukan unsur budaya didalamnya, pasti tidak ada anarkisme yang bisa merusak fasilitas-fasilitas umum yang fasilitas itu dibangun menggunakan uang rakyat. Atau dalam berkampanye, sungguh sangat enak dipandang mata ketika unsur uang dalam berkampanye diubah menjadi unsur budaya didalamnya pasti tidak ada perseteruan diantara para tim sukses calon yang akan maju menjadi pemimpin.
Dari pengalaman yang sudah-sudah tentu kita tidak ingin kembali pada tahun 2007 ketika demokrasi Indonesia sedang diuji, perkembangan demokrasi atau acuan berpolitik dalam suatu bangsa tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan, seperti halnya di Indonesia perkembangan demokrasi atau PoliticaWave tahun demi tahun selalu diuji dan itu sudah sepatutnya seperti itu, kita tidak bisa mengelakkan kejadian itu karena kejadian itu semata untuk mengokohkan demokrasi yang sudah tujuh abad di cetuskan dalam membangun suatu bangsa dengan berpedoman kepada pancasila dan bineka tunggal ika. Kita harus mengambil hikmah dari kejadian-kejadian itu dimana demokrasi indonesia sedang diuji, kita harus memperbaiki paradikma kita supaya hal tersebut tidak lagi terulang, dan diharapkan para pengguna situs jejaring sosial dan internet di Indonesia pada umumnya harus berfikir ulang mengenai tulisan, status, dan berita yang mereka tulis di internet jikalau mereka atau kita semua menginginkan jakarta pada khususnya atau Indonesia pada umumnya aman tentram dan sejahtera.

Karena orang indonesia di era perkembangan teknologi ini sudah jarang yang mengerti arti dari demokrasi itu sendiri, jangankan arti dari demokrasi bahkan pancasila saja sudah jarang yang hafal bagaimana mau mengerti arti dari dasar-dasar bangsa. Ini akan menjadi hal yang sangat memprihatinkan dan membahayakan bagi generasi penerus bangsa ketika para pengguna internet dan pengguna jejaring sosial menuliskan artikel atau berita mengenai demokrasi tapi tanpa dasar berdemokrasi. Sedikit demi sedikit kita harus mampu untuk tidak menghujat sana menghujat sini demi popularitas salah satu calon yang dijagokan saja karena hal itu tidak ada gunanya, kini rakyat sudah jenuh melihat hal itu, dan kini rakyat juga mengerti peranannya.
Tidak hanya dijakarta namun didaerah lain juga sama, mengharapkan Gubernur atau pemimpin yang arif dan bijaksana teguh dalam memegang amanah rakyat, bisa mengentaskan persoalan-persoalan yang membelit di masyarakat, bisa membaur pada masyarakat sehingga tau persoalan yang dihadapi rakyatnya serta bisa mengubah kejelekan suatu daerah menjadi kebaikan sehingga bisa dicontoh didaerah lain. Pemandangankorupsi dan kejahatan lainnya yang sering dialami oleh pejabat-pejabat lainjanganlah terulang lagi, apa tidak kasihan dengan orang yang bekerja di KPK setiap hari kerja tanpa henti biarkanlah mereka menghirup udara segar dan hal itu hanya akan terjadi ketika bangsa ini terbebas dari koruptor sampah masyarakat berkedok pejabat yang memiskinkan bangsa.

Namun persoalan ini tentunya kembali kepada hati nurani rakyat dalam menyikapi sebuah demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia, dengan berkembangnya teknologi digital kini rakyat sudah bisa melihat sosok calon pemimpin yang akan memimpin suatu bangsa atau daerah, pastinya mereka juga sudah membaca visi,misi yang mereka jadikan modal dalam mencalonkan diri sebagai pemimpin. Maka dari itu perkembangan dunia demokrasi juga tidak terlepas dari hati nurani rakyat, ketika pesta politik sedang gencar hanya ada dua pilihan yang harus diambil oleh rakyat yaitu menerima uang politik yang diberikan oleh calon pemimpin itu atau memilih calon dengan hati nuraninya dengan mengabaikan uang yang ditawarkannya itu saja dan setelah itu apakah kita akan menyesal atau bangga dengan memilih pemimpin yang sesuai dengan kapasitasnya menjadi seorang pemimpin.

Sekian tanggapan dari saya mengenai demokrasi dan pemilihan gubernur di jakarta semoga bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan bagi semua pada umumnya. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan atau ketidaktahuan saya. Saya akan belajar lagi lebih dalam. Terimakasih telah membaca tulisan saya.
Share this article :
+
Apakah Anda menyukai postingan ini? Silahkan share dengan klik di sini
encun

Saya hanyalah orang biasa yang menyukai blogging dan mencoba berbagi pengalaman dengan yang lain tentang blogging dan SEO. Semoga bisa bermanfaat.

Follow me on: Facebook | Twitter | Google+
×
Previous
Next Post »
5 Blogger Comments
Facebook Comments
Minggu, 26 Agustus 2012 pukul 22.16.00 WIB ×

hmmm kok bisa dapet tulisan kya gni, terinspirasinya gmn mz... :D :D

Balas
avatar
admin
Minggu, 26 Agustus 2012 pukul 22.30.00 WIB ×

Gag tau inspirasi ini datang dengan sendirinya dari dalam hati yang paling dalam. terkadang aku takut menulis masalah politik, karena sangat sensitif apalaigi kalau pada musimnya. namun tidak bisa dipungkiri terkadang hati ini memberontak tatkala ada ketidak adilan didalam pesta demokrasi baik dipusat aupun didaerah, namun anehnya sebagian masyarakat justru menikmatinya tanpa sadar. karena sejatinya kecurangan didalam berpolitik akan berimbas pada kemajuan bangsa.

Balas
avatar
admin
Senin, 17 September 2012 pukul 10.45.00 WIB ×

ia untuk itu untuk penerus selanjutnya lebih digiatkan lagi untuk belajar dan terussss belajar,..

Balas
avatar
admin
Senin, 17 September 2012 pukul 13.11.00 WIB ×

Chayooo lebih semangat nulis, nulis apa aja yg ptg gak porno en SARA hehehehehe

Balas
avatar
admin
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar
Copyright © 2013. Ahmad Roqib Blog - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger